Warga New York tak harus sembunyi-sembunyi membuka situs porno di  internet. Atas nama kebebasan berbicara yang dilindungi Amandemen  Pertama Konstitusi AS, orang bahkan dibolehkan membuka situs syur di perpustakaan umum. 
"Pengunjung  bisa membuka apapun yang mereka mau dari komputer," kata juru bicara  Perpustakaan Brooklyn, Malika Granville menjelaskan regulasi terbaru  yang berlaku di 200 cabang perpustakaan di New York, seperti dimuat FOXnews.com, Senin 25 April 2011. 
Kebijakan  perpustakaan ini tentu saja mendapat tentangan dari pemerintah dan  pemimpim keagamaan. Mereka muak dan berang. "Apa yang mereka lakukan  adalah menyediakan peluang untuk mengumbar hasrat di depan umum, sesuatu  yang begitu hina dengan tarif tertentu," kata Presiden Liga Katolik,  Bill Donohue. "Ini bahkan jauh lebih buruk dari pengaruh Majalah  Playboy."
Pelanggan tetap perpustakaan, Daisy Nazario, 60 juga  keberatan. Ia mengaku jijik saat menyadari sedang duduk di depan  pengunjung perpustakaan pria yang melihat situs mesum di Perpustakaan  Pusat Brooklyn akhir-akhir ini. 
Saat itu, pria tersebut memang  menggunakan pelindung samping yang bisa memblokir pemandangan dari  layarnya -- yang sedang menayangkan adegan threesome. "Tapi aku masih  bisa mendengar suaranya, ini sangat mengerikan untuk anak-anak," kata  Nazario. 
Di bawah UU AS, semua perpustakaan yang menggunakan  dana pemerintah federal, harus menginstal penyaring (filter) untuk  memblokir situs-situs yang mengandung konten cabul dan pornografi anak.  Dan pejabat kota New York mengklaim telah melakukan hal itu. 
Namun,  pengurus perpustakaan dan anggota perpustakaan setempat mengatakan ini  merupakan persoalan kemerdekaan berbicara. "Untuk menghormati Amandemen  Pertama guna melindungi kemerdekaan berbicara, perpustakaan umum New  York  tidak dapat mencegah orang dewasa mengakses konten dewasa karena  hal itu dilegalkan," ungkap juru bicara New York Public Library, Angela  Montefinise. (sj)
sumber
