Dua negarawan senior Singapura hari ini menyatakan pensiun dari panggung  kekuasaan. Mereka adalah Lee Kuan Yew dan Goh Chok Tong, yang  masing-masing pernah menjadi perdana menteri (PM) dan berhasil membawa  Singapura menjadi negara maju. 
Menurut kantor berita Associated Press  (AP), Lee dan Goh merasa sudah saatnya meninggalkan kabinet untuk  memberi kesempatan bagi generasi berikut. Sebelum mengumumkan mundur,  jabatan terakhir Lee adalah menteri mentor dan Goh adalah menteri  senior. 
"Generasi muda ingin lebih terlibat dalam  keputusan-keputusan yang akan berdampak langsung bagi mereka," demikian  pernyataan bersama Lee dan Goh. "Setelah pemilihan umum, kami memutuskan  untuk keluar dari kabinet dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim menteri  yang lebih muda untuk berhubungan dan terlibat dengan generasi yang  muda pula," ujar mereka, yang dikutip AP. 
Keputusan Lee  dan Goh itu muncul menyusul hasil yang mengecewakan pada pemilu 7 Mei  lalu. Mereka sebenarnya tetap mendapat kursi di parlemen, namun Partai  Aksi Rakyat (PAP) yang mereka dukung mengalami penurunan jumlah suara  pada pemilu kemarin. 
PAP tetap menjadi partai berkuasa, namun  dukungan dari rakyat kini hanya 60 persen. Itu merupakan jumlah dukungan  terburuk yang pernah dialami PAP, yang memerintah sejak Singapura resmi  merdeka pada 1965. Dalam sepuluh tahun terakhir partai itu terus  mengalami penurunan dukungan. Pada 2001 dukungan PAP masih sebesar 75  persen, sedangkan pada pemilu 2006 turun jadi 67 persen dan kini hanya  60 persen. 
Lee, yang sudah berusia 87 tahun, merupakan perdana  menteri pertama Singapura. Dia memerintah dari 1959 hingga pensiun pada  1990 dan digantikan oleh Goh. Empat belas tahun kemudian Goh, yang pada  20 Mei nanti berusia 70 tahun, undur diri sebagai PM dan digantikan oleh  Lee Hsien Loong, yang merupakan putra dari Lee Kuan Yew. 
Kendati  tidak lagi menjadi PM, Lee dan Goh masih berpengaruh kuat dalam  panggung politik Singapura. Mereka berdua diberi jabatan sebagai  menteri, walau tidak memimpin departemen, hingga akhirnya memutuskan  untuk pensiun.
